Dukungan pada Ekonomi Syari'ah!
SUMBER; https://www.kompasiana.com/suryasuwarna/5abcf57edcad5b352a7fb242/terus-dukung-ekonomi-syari-ah
Oleh : Surya Suwarna (Mahasiswa Univeritas Muhammadiyah
Tangerang (UMT) dan Anggota Forum Alumni Kelompok Studi Ekonomi Islam SCiBe UMT
Kita patut berbangga dengan Indonesia, Alhamdulillah
dukungan dan sambutan terhadap ekonomi syari'ah semakin mengalir
begitu deras, tentu semua itu tidak akan bisa terjadi apabila
pendahulu-pendahulu baik tokoh agama, tokoh ekonomi, dan tokoh politik serta
pemerintahan tidak berkolaborasi bersama membangun pondasi-pondasi awal
dalam memperjuangkan untuk menggerakan ekonomi syari'ah di bumi pertiwi
yang kita cintai.
Cita dan harapan para pendahulu yang memperjuangkan ini
semua tentu adalah sebuah cita yang tidak hanya berakhir saat berakhir juga
usia para pendiri pondasi ekonomi syari'ah di Indonesia , tentu sebuah
cita dan harapan ini akan terus di gelorakan menjadi semangat dalam
estafet dakwah ekonomi syari'ah di tanah air ini.
Memang perjuangan untuk mencapai kesempurnaan tidak akan
lahir dengan cepat, dan tidak begitu saja hadir dengan mudah, tetapi
setiap ikhtiar yang dilakukan pasti akan berbuah kebaikan, dahulu ekonomi
syari'ah yang kita kenal hanya sebatas lembaga keuangan syari'ah yakni bernama
bank syari'ah tetapi seiring berjalannya waktu lembaga-lembaga keuangan lainnya
ikut bertransformasi menerapkan sistem berbasis syari'ah, seperti asuransi
syari'ah, koperasi simpan pinjam berbasis syari'ah dan pasar modal
syari'ah.
Tidak berhenti pada lembaga keuangan saja, para ulama,
cendikiawan muslim, tokoh ekonomi, pemerintah saat ini terus bahu membahu
menjadikan ekonomi syari'ah sebagai instrumen yang bisa memecahkan
permasalahan-permasalahan perekonomian di Indonesia, sehingga saat ini industri
syari'ah terus ikut andil menjadi roda penggerak pembangun bangsa, dimana
industri pariwisata syari'ah yang semakin dilirik dunia, industri
kosmetik halal yang semakin mempunyai nilai jual yang cantik,
industri fashionMuslim yang tidak pernah kehilangangan daya
kreatifitasnya, serta tidak ketinggalan industri kesehatan seperti rumah
sakit, kini telah mempunyai tempat dengan mepunyai pedoman dari Majelis Ulama
Indonesia (MUI) dalam penyelengaraannya.
Optimisme penggeloraan ekonomi syari'ah tentu tidak berhenti
saja pada tataran pihak pihak yang mempunyai pengaruh pada kekuasaan untuk
mendukungnya, tetepi masyarakat sendiri sebagai civil society
didalamnya harus terus mendukung agar geliat ekonomi syari'ah terus berkembang
seiring bejalannya waktu, seperti bagaimana kontribusi masyarakat terhadap
penggunaan produk-produk berbasis syari'ah, dalam hal ini misalkan masih
menjadi catatan di lembaga keuangan syari'ah dimana market share perbankan
syari'ah masih pada sekitran 5% -6% padahal sejak berdirinya bank
syari'ah pertama di Indonesia, sudah hampir abad atau 25 tahun perjalanan
melaluluinya, tetapi catatan tersebut bukan untuk menambah kepeseimisan kita
kedepan kepada negara Indonesia sebagai kiblat ekonomi dan keuangan
syari'ah dunia.
Hal ini akan menjadi titik awal kembali bagaimana semua
elemen terus terlibat dalam motor penggerak ekonomi yang berorintasi bagi
kemaslahatan umat manusia. Seperti bagaimana pemerintah dan pemangku kebijakan
lainya terus mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang mendukung dan mempermudah
dalam mengembangan penerapan sistem syari'ah dalam ekonomi ini baik dari hulu pemerintah
pusat maupun hilir pemerintah daerah, begitu juga tataran praktisi
bagaimana bisa menghadirkan inovasi-inovasi terbaru dalam perindustri'an
syari'ah sehingga produk tersebut dapat diminiati seluruh komponen masyarakat
dan menciptakan ketertarikan masyarakat agar terus tumbuh yang berdampak pada
mampu bersaingnya industri-industri syari'ah dengan industri industri
lainnya.
Begitu dalam dunia pendidikan selain telah banyak membuka
program-program studi ekonomi syari'ah, pelaku pendidikan harus juga menyiapkan
pula calon sumber daya manusia yang mampu mengaplikasikan ilmu untuk
meningkatan daya saing industri syari'ah kedepannya , dan tidak kalah seiring
berkembangnnya dunia teknologi informasi dan komunikasi, pers mempunyai nilai
penting dalam memberitakan serta mengedukasi masyarakat mengenai ekonomi
syari'ah dan perkembangnya, dengan demikan pers menjadi ujung tombak membangun
peradaban literasi ekonomi syari'ah bagi masyarakat.
Dengan berkembangnya media pres di tanah air baik televisi,
radio, surat kabar bahkan sekarang lewat media internet, maka sudah selayaknya
pemangku - pemangku kebijakan media tersebut dan insan pers
sendiri, membuka dan memberi ruang untuk mampu menjadikan medianya
sebagai rujukan bagi para penikmatnya dalam mengawal perkembangan ekonomi
syari'ah di Indonesia, terlebih disisi pemberitaaan surat kabar dan
pemberitaan internet, kedua media ini harus mampu juga memberikan pemahamaan
yang baru bagi para pembacanya dalam mengedukasi ekonomi syari'ah seperti
menerbitkan features dan kolom khusus ekonomi syari'ah,
bahkan menerbitkan jurnal ekonomi syari'ah yang bekerja sama dengan perguruan
tinggi di Tanah Air. Semoga dengan satu kesatuan ini kesadaran akan pentingnya
ekonomi syari'ah semakin tinggi
Dengan menamakan konsep bertaawundan beramal
jama'idalam mendukung ekonomi syari'ah oleh semua elemen kehidupan
berbangsa dan bernegara semoga ekonomi syari'ah tidak hanya dijadikan
alternatif untuk memecahkan permasalahan-permasalahan perekonomian tetapi
menjadi sebuah kemestian yang diterapkan untuk kemaslahatan kesejahteraan
bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar